PETI Sungai Kapuas di Suhaid Kembali Menjamur, Aparat Seolah Tak Bertaring

file_000000009c74720689e5f556da9607b7

Kalbarpost.id, Kapuas Hulu, 6 November 2025 — Sungai Kapuas, yang dulu menjadi kebanggaan Kalimantan Barat, kini kembali menjerit. Dari kawasan Semitau Hilir hingga Nanga Suhaid, ratusan lanting tambang emas tanpa izin (PETI) tampak berjejer rapat di atas permukaan air. Aktivitas yang telah lama menjadi sorotan ini kini kembali marak, seolah tak ada lagi ketakutan terhadap hukum.

Aktivitas PETI di wilayah Suhaid bukanlah rahasia baru. Sudah bertahun-tahun, deru mesin penyedot emas terdengar siang dan malam tanpa henti. Namun, selama itu pula penegakan hukum tampak mandul. Razia memang sesekali dilakukan, tetapi hasilnya nihil.

“Kalau tak viral di media sosial, jangan harap ada aksi. Setelah ramai barulah datang, tapi katanya tak menemukan apa pun. Kami bukan buta!” ujar salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Pantauan di lapangan menunjukkan, sebagian besar lanting-lanting PETI kini kembali beroperasi secara terbuka. Para pekerja tampak tak gentar, seolah yakin bahwa aktivitas mereka tidak akan disentuh aparat penegak hukum.

Sebelumnya,mediaBeritaIlegal.id sudah menyoroti maraknya kegiatan PETI di Sungai Kapuas wilayah Suhaid. Namun, meski pemberitaan sempat membuat aparat turun ke lokasi, kondisi serupa kini terulang lagi. Masyarakat pun menilai bahwa penindakan yang dilakukan selama ini hanya bersifat sementara dan tidak memberikan efek jera.

Warga berharap aparat penegak hukum dan pemerintah daerah benar-benar serius menindak aktivitas ilegal ini. Selain merusak lingkungan, penambangan emas tanpa izin di Sungai Kapuas juga mengancam ekosistem air, kualitas kesehatan masyarakat, serta menurunkan wibawa hukum di mata publik.

Redaksi

You cannot copy content of this page